Rabu, 02 Maret 2016

Pertanyaan Kepada Kesetiaan




Pesisir pantai Menganti. Tepatnya saat ini aku sedang menanti senja berganti malam bersama seorang lelaki yang amat kucintai. Dua tahun lalu, kami berjanji saling memercayakan perasaan kami pada pantai ini.
Saksi bisu sebuah perasaan yang masih tetap suci. Ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya hari ini, tepat anniversary kedua, di tempat yang sama.
“Mas, apa benar, orang baik itu hanya selalu dibutuhkan saat tertentu saja?” Mas Am yang sedari tadi memainkan pasir, entah apa yang ia pikirkan, mendongak kepadaku kemudian melempar senyuman.
“Jika orang baik diperlakukan seperti itu, maka tidak ada yang mau menjadi orang baik, Dik.”
“…,” aku mengernyitkan dahi, menunggu kata-kata lagi yang mungkin keluar darinya.
“Jika orang baik diperlakukan seperti itu, aku tidak akan membutuhkanmu setiap waktu,” dia kemudian menuliskan sesuatu di atas pasir.
“Maksudnya, apa aku ini orang baik, Mas?”
“Jika pun kamu bukan orang baik, setidaknya kita sama-sama sedang memperbaiki diri, ‘kan? Masih seperti dua tahun yang lalu, masih hal dan perasaan yang sama, seperti yang kita rasakan.”
Ia menunjuk tulisan di atas pasir, bertuliskan AM & LA. Ada sesuatu yang mendesir di darahku, apa setia itu seperti ini? [*]

Blora, 27 Februari 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar